Satpol PP Cek Taman Bintang Samudra: Tidak Ada Pembangunan Patung Maria 17 Meter

BANGKAPOS.COM —  Tim Satpol PP Kabupaten Bangka, Rabu (19/12/2018) melakukan pengecekan ke lokasi Kawasan Wisata Religi Taman Bintang Samudra di Pantai Rebo Sungailiat.

Hal ini terkait adanya aksi damai yang dilakukan Gerakan Urang Melayu (GUM) Bangka saat nenyampaikan aspirasinya di DPRD Kabupaten Bangka, Selasa (18/12/2018) yang menolak adanya pembangunan patung di kawasan wisata religi tersebut.

“Hari ini kami juga pengecekan langsung ke Rebo. Melihat pembagunan patung. Sementara ini tidak ditemukan dan belum dibangun patung tersebut,” jelas Kasat Pol PP Kabupaten Bangka M Dalyan Amrie melalui Kabid Penegakan Perundang-Undangan Satpol PP Kabupaten Bangka Achmad Suherman kepada bangkapos.com.

Menurutnya, pembangunan tempat wisata Taman Bintang Samudra tersebut dilakukan oleh Yayasan Agro Bangka Lestari.

“Kami bertemu dengan pengurus pembagunan tempat wisata religi itu meminta agar pembuatan patung tersebut ditunda dulu dan dibahas dulu dengan departemen agama, MUI dan lainnya,” kata Suherman.

Disampaikannya dari pengakuan pengurus tempat wisata tersebut tidak ada pembangunan patung yang tingginya 17 meter.

“Pengakuan mereka dari master plan patung tersebut hanya dua meter dan itu pun mereka beli bukan dibuat di sini,” jelas Suherman. (BANGKAPOS.COM/NURHAYATI)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Satpol PP Cek Pembangunan Patung di Kawasan Wisata Religi Taman Bintang Samudra, http://bangka.tribunnews.com/2018/12/19/satpol-pp-cek-pembangunan-patung-di-kawasan-wisata-religi-taman-bintang-samudra.
Penulis: nurhayati
Editor: Ardhina Trisila Sakti

Pasangan Markun Serahkan Tanah untuk Taman Bintang Samudra

Oleh: Agus Ismunarno
Wartawan LASPELA Media Group

 

Angin sepoi berhembus di tepi pantai
Di batu besar Amoy cion duduk termangu
TBS jadi wisata religi Negeri Serumpun Sebalai Semoga sukses, kami mohonkan doa dan restu

ITULAH pantun permohonan doa restu Ground Breaking Taman Bintang Samudra yang disampaikan Ketua Pembina TBS Eddijanto Harlijanto. Ground Breaking TBS, kata Eddijanto, mengingatkan pada Ensiklik Paus Fransiskus “LAUDATO SI”, mi’ Signore’. Terpujilah Engkau, Tuhanku”.

Dalam nyanyian yang indah ini, Santo Fransiskus dari Assisi mengingatkan pada lingkungan hidup yang merupakan “RUMAH KITA BERSAMA” yang selalu menyambut manusia dengan tangan terbuka.

“Kini, lingkungan hidup kita menjerit karena segala kerusakan yang telah kita timpakan padanya,” ungkap Eddijanto yang mengalami lingkungan hidup yang masih asri di masa kecilnya di Sungailiat.

“Marilah kita tidak mengutuki kegelapan kerusakan alam, namun marilah kita menyalakan lilin dan mulai memperbaiki situasi,” ajak Eddiijanto.

Kemudian Eddijanto memberi kesaksian saat ia tergerak untuk berbakti untuk negeri kelahirannya.

“Saya terharu pada Bapak dan Ibu Markun yang rela tanahnya dipersembahkan untuk pembangunan TBS. Mereka berkata, silakan dipakai kalau untuk sosial,” ungkap Eddijanto sambil memeluk dan menciumi Pak Markun dan Ibu Markun yang memungkinkan TBS dbangun.

Taman Bintang Samudra ini diharapkan menjadi lilin semangat kita dalam melestarikan alam lingkungan kita sekaligus tempat doa, ziarah dan rekreasi.

“Sekecil apa pun kerusakan ekologis yang kita timbulkan kita dipanggil untuk member kontribusi kita, kecil atau besar, terhadap lukaluka dan kerusakan alam ciptaan dan marilah kita merawat serta menjadikannya wisata religi,” ajak Eddijanto.

Ia juga berharap semoga TBS yang merupakan gerakan ekologis ini berdampak pada gerakan ekonomi pariwisata. Bekerja Bersama Ketua Yayasan Bangka Argo Lestari/TBS Ir Thomas Jusman MM mengatakan TBS Ingin menghadirkan destinasi wisata religi yang punya daya ungkit nasional bahkan global karena itu harus Ikonik dan berkelanjutan.

“Visi ini bagian dari grandstrategi kawasan mewujudkan bukit doa yang akan menjadi simbol toleransi dan keberagaman yang harmoni, melengkapi Puri Agung yang ebih dulu terbangun.

“Harapannya segera terwujud tempat wisata religi untuk Hindu dan Islam,” kata Thomas.

Tema “Bekerjasama Bersama Melestarikan Alam, Menguatkan Harmoni dan Mewujudkan Destinasi wisata” merupakan Misi TBS

Mengutip Bunda Theresa I am Just A little pencil in the Hand of writing God WHO Is sending Love letter to the world, Thomas Jusman mengajak menyampaikan pesan pesan cinta kedamaian kepada dunia.

 

TBS Pelestari Alam

Uskup Pangkalpinang Mgr Dr Adrianus Sunarko OFM mengaku bahagia ketika Yayasan atau Panitia ketika membangun TBS sekaku dikaitkan dengan dua faktor.

“TBS selalu mengaitkan relasi Tuhan, makna buat sesama dan pelestarian alam,” kata Mgr Adrianus. Beriman kepada Tuhan, tandas Mgr Adrianus, memang harus nyata dan relevan dalam relasi dengan masyarakat. (*)

Gubernur Erzaldi: Kelenteng Kong Fuk Miau dan Masjid Jami, Cermin Toleransi!

Salam damai sejahtera bagi kita semua!

Yang Terhormat Uskup Pangkalpinang Mgr. Dr. Adrianus Sunarko O.F.M, para uskup, para pastor, bruder, suster, dan umat gereja katolik se Indonesia serta para donatur wisata religi Taman Bintang Samudra.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta menganugerahkan kesehatan yang prima sehingga kita dapat berkumpul untuk mengikuti fundraising dalam rangka Pembangunan Wisata Religi Taman Bintang Samudra (TBS) di Sungailiat, Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dikenal sebagai Negeri Serumpun Sebalai, Negeri Laskar Pelangi yang sepanjang sejarah masyarakatnya hidup berdampingan, harmonis, aman dan damai dengan tingkat toleransi yang tinggi.

Sejak abad ke-18, di Kampung Tanjung, Kecamatan Muntok, Bangka Barat, dibangun dan berdiri dua bangunan berdampingan yang merupakan cermin toleransi yaitu Kelenteng Kong Fuk Miau dan Masjid Jami.

Sedang di Pangkalpinang, Ibukota Provinsi berdiri Mesdjid Jami, Gereja GPIB Maranatha, Gereja Katolik St Yosef Katedral, Kelenteng Kwan Tie Miau dan Vihara Citra Maitreya dibangun dalam radius yang berdekatan.

Kerukunan umat beragama dan kerukunan antaretnis tetap dan terus semakin dipertahankan oleh masyarakat di Pangkalpinang, Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.

Pembangunan Taman Bintang Samudra yang 70 persennya merupakan Taman Publik dan 30 persen lagi adalah wisata religi katolik yang ikonik bertujuan menguatkan serta melestarikan keharmonisan tersebut.

Pembangunan TBS tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit. Pemerintah Provinsi telah memberikan rekomendasi dan legalitas pada seluruh proses Taman Bintang Samudra melalui Yayasan Bangka Argo Lestari sehingga terjamin pembangunannya.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turut memberi apresiasi dan berterima-kasih atas segala bantuan baik moril maupun materiil kepada para donatur yang ambil bagian dan memberikan donasinya pada Penyelenggaraan fundraising maupun pada kesempatan kesempatan serupa sehingga Pembangunan TBS bisa paripurna.

Pemerintah berharap proses pembangunan Taman Bintang Samudra ini berjalan lancar berkat ridho-Nya dan umat Katolik semakin menjadi pemersatu bangsa, khususnya Negeri Serumpun Sebalai, Negeri Laskar Pelangi.

Salam Sejahtera bagi Kita Semua!

 

 

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung

 

H Erzaldi Rosman

TBS Jadi Bukti Keharmonisan Babel

Oleh : Agus Ismunarno

Pemimpin Redaksi LASPELA Media Group

 

“TBS ini menguatkan cita-cita menjadikan wisata religi yang holistik mulai dengan Puri Tri Agung, Pagoda Nusantara, Mesjid Cheng Ho yang sudah peletakan batu pertamanya bersama Pengusaha Sian Sugito, Pura dan Kelenteng Dewi Kwan In serta Pemakaman Tionghoa.”

Bupati Tarmizi

 

SUNGAILIAT – Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Drs Abdul Fatah MSi menandaskan Taman Bintang Samudra (TBS) yang berlokasi di Pantai Timur Sungailiat, Kabupaten Bangka menjadi bukti harmonisasi pemerintah dan masyarakat.

“Pembangunan Taman Bintang Samudra menjadi lambang harmonisasi yang terjalin antara pemerintah dan masyarakat, dan merupakan wujud adanya kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama. Pemerintah membuka kemungkinan dan masyarakat mengisinya dengan baik,” kata Wagub Abdul Fatah pada Ground Breaking, peletakan batu pertama pembangunan Taman Bintang Samudra di Jalan Pantai Rebo, Rebo, Sungailiat, Rabu (15/8/2018).

Hadir pada acara Ground Breaking TBS antara lain Uskup Pangkalpinang, Mgr Dr Adrianus Sunarko, OFM, Anggota DPD RI Bahar Buasan, Ketua IKAL 21 Lemhanas, Komjen (Purn) Pol Arif Wachyunadi, Bupati Bangka Ir Tarmizi Saat MM, Wakil Bupati Bangka Barat, Markus Jaya, Kakanwil Kemenang Babel, Muhammad Ridwan, Kepala Dinas Disbudpar Babel Drs M Rivai, Kepala Dinas Disbudparpora, Asep Setiawan, Ketua Umum DPN Vox Point Indonesia Handojo Budhisedjati, Wakil Ketua Umum/Founder Vox Point, A. Bambang Sunanto, WKU Vox Point, Susan Binsasi Sarumaha, Penasehat Vox Point FX Budhi Hendarto, Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Babel, dr Subuh Wibisono, Ketua Umum GIPI Babel, Djohan Riduan Hasan, Pemuda Ansor, Para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Para Pastor, Bruder, Suster, Umat Katolik se Babel serta Founder Tanjung Pesona Beach Resort and Spa, Jusman Liu dan Yusman Ngui.

Program Pemprov Babel saat ini, kata Wagub Abdul Fatah, mengalami pergeseran. “Kondisi masyarakat kita tumbuh dan berkembang, disadari atau tidak disadari terjadi pergeseran nilai yang semula bersandar pada sektor tambang, saat ini menjadi sektor perkebunan dan pertanian, kelautan dan perikanan, khususnya pariwisata,” ungkap Wagub.

Pemerintah berharap TBS yang berkonsep 70 persen wisata umum dan 30 persen wisata religi Katolik akan menjadi destinasi wisata religi yang mendunia.

“Kita semua berharap, “Hari ini Ground Breaking tapi besok menjadi destinasi wisata yang nyata yang menasional dan mendunia.”

Taman Bintang Samudra juga menjadi nilai tambah (added value) usaha bersama untuk mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Sungailiat, Bangka.

 

“Selain KEK Tanjung Kelayan, Belitung, Pemprov saat ini berusaha mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Sungailiat, Bangka dan KEK Pariwisata Pan Semujur, Tanjung Gunung, Bangka Tengah. Sehingga nantinya pariwisata Belitung dan Bangka maju bersama,” harap Wagub sambil menambahkan TBS sebagai wisata religi menjadi satu kesatuan dan tidak terpisahkan dari rencana KEK Sungailiat, Bangka dengan karakteristik khasnya.

 

Wisata Religi Berbagai Agama

Pada kesempatan terpisah, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Dr H Erzaldi Rosman SE MM mengatakan, “Tidak lama lagi Babel akan memiliki kawasan wisata religi dari berbagai agama di kawasan yang indah.

Pemerintah sangat mendukung TBS yang melengkapi kawasan religi. TBS menjadi ikon kebhinekaan yang sudah menyejarah di Babel ditandai dengan harmoni mesjid dan klenteng yang dibangun berdekatan di Muntok yaitu Mesjid Jamik dan Klenteng Kong Fuk Miau.”

Tinggi dan Luas

 

Bupati Bangka Tarmizi Saat menandaskan TBS ini akan menjadi wisata religi tempat mencari nilai-nilai kehidupan yang tinggi.

“Sesuai namanya, maka wisata religi TBS menjadi tempat wisatawan mencari nilai-nilai tertinggi bagai bintang dan luas bagai samudra,” tandas Tarmizi.

Orang nomor satu di Bangka itu juga bersyukur TBS semakin mendekatkan pada cita-cita Bukit Doa di kawasan Pantai Rebo.

“TBS ini menguatkan cita-cita menjadikan wisata religi yang holistik mulai dengan Puri Tri Agung, Pagoda Nusantara, Mesjid Cheng Ho yang sudah peletakan batu pertamanya bersama Pengusaha Sian Sugito, Pura dan Kelenteng Dewi Kwan In serta Pemakaman Tionghoa,” rinci Tarmizi.

Sementara Kepala Disbudpar, Rivai menyambut baik dan mengapresiasi prakarsa TBS yang berkonsep 70 persen taman umum dan 30 persen wisata religi.

“Kita punya organisasi pariwisata GIPI dan PUTRI. Konsep TBS ini bisa menjadi lahan garapan pariwisata baik GIPI maupun PUTRI yang akan berkolaborasi dengan manajemen TBS,” kata Rivai di sela-sela Ground Breaking.

Ketua Umum Gemabudhi yang juga Ketua PHRI Babel, Bambang Patijaya mengapresiasi kehadiran TBS yang menambah konfigurasi wisata religi.

“TBS dan destinasi wisata lainnya di kawasan Pantai Rebo menjadikan kawasan ini menjadi ikon harmoni keagamaan dan menjadi tempat atau oase rohani sekaligus rekreasi,” kata Bambang Patijaya.

Djohan Riduan Hasan yang juga hadir di acara Ground Breaking TBS menyatakan kesiapannya memenuhi persyaratan untuk KEK Pariwisata Pan Semujur, Bangka Tengah bersama KEK Pariwisata Sungailiat Bangka.

 

TBS dan KEK Pararel

TBS dan KEK Sungailiat Bangka merupakan dua hal yang pararel. “Kami memang sedang memperjuangkan KEK Pariwisata Sungailiat Bangka. Bersamaan dengan itu secara simultan ada gerakan putra-putri Bangka baik di Bangka maupun di Luar Bangka yang ingin memberikan bakti dengan membangun TBS, jadilah seiring dengan KEK Pariwisata,” ungkap Ir Thomas Jusman MM, Ketua Yayasan Bangka Argo Lestari/ Panitia Pembangunan TBS kepada wartawan. (*)

Bupati Tarmizi: Masjid Cheng Ho dan Pura Dibangun Dekat Taman Bintang Samudra

*KEK Pariwisata Sungailiat untuk Kemajuan Babel

 

SUNGAILIAT, IHGMA.com – Bupati Bangka H Tarmizi Saat mengakui lokasi Taman Bintang Samudra bagian dari kawasan hutan lindung yang perlu pengurusan perizinan pinjam pakai dengan pemerintah pusat.

 

 

Kawasan wisata religi ini menurutnya menjadi satu kesatuan dimana akan dibangun juga Masjid Cheng Ho dan Pura.

“Taman bintang Samudra ini dingin banyak oksigen sehingga mudah bernapas. Kalau datang ke sini adem ayem, udaranya segar. Bintang itu tinggi, tentu Tuhan itu tinggi tidak ada yang lebih tinggi daripada Tuhan. Datang ke sini dengan hati yang baik, hati yang tentram dan Samudra itu luas dengan cinta seluas samudra,” ungkap Tarmizi saat acara ground breaking, Rabu (15/8/2018) di Pantai Rebo Sungailiat dikutip dari bangkapos.com.

Kawasan wisata religi ini masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata dimana dari mulai Pantai Rambak,Teluk Uber, Tanjung Pesona Pantai Tikus, Pantai Rebo hingga Jembatan Baturusa seluas 600 hektar menjadi kawasan wisata yang lengkap ada tempat ibadah, sport tourism, agrowisata dan lainnya.

“Ini awal kemajuan Bangka Belitung. Oleh karena itu pak gubernur kami minta tolong secepatnya KEK karena nanti penerbangan bertambah dan ekonomi kreatif bergerak,” harap Tarmizi.(*)

Bupati Tarmizi Meyakini Masa Depan Bangka Ada di Pariwisata

Masa depan kabupaten Banga ada pada sektor pariwisata mengingat pertambangan timah yang selama ini menjadi andalan merupakan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui dan bakal habis.

Hal itu diungkapkan Bupati Bangka Tarmizi Saat ketika ground breaking Taman Bintang Samudra, Rabu ( 15/8 ) di desa Rebo, kecamatan Sungailiat.

Menurut Tarmuzi, keberadaan Taman Bintang Samudra dapat menjadi obyek wisata relegi serta dapat mendukung kawasan ekonomi khusus pariwisata pantai Timur Sungailiat.

Dok humas Bangka

Direncanakan pembangunan kawasan ekonomi khusus pariwisata pantai Timur Sungailiat seluar sekitar 600 ha, dimulai dari pantai Rambak, pantai Teluk Uber, pantai Tanjung Pesona dan sejumlah pantai lainnya. Hingga saat ini menunggu keluarnya regulasi dari pemerintah pusat.

“ Keberadaan kawasan ekonomi khusus pariwisata di pantai Timur Sungailiat semoga nanti sebagai awal dari keberhasilan khususnya kabupaten Bangka dan umumnya Bangka Belitung ,” ujar Tarmizi.

Dijelaskannya, dengan adanya kawasan ekonomi khusus pariwisata di pantai timur juga diharapkan dapat menggerakkan kegiatan ekonomi dengan baik, termasuk ekonomi kreatif. Disamping itu keberadaan Taman Bintang Samudra, dapat meningkatkan kerukunan hidup beragama di kabupaten Bangka sehingga kerukunan yang sudah terwujud selama ini di kabupaten Bangka dapat dijaga dengan baik. Pembangunan Taman Bintang Samudra sebagai titik tolak keberagaman dan persatuan Indonesia yang dimulai dari kabupaten Bangka.

Kesempatan itu Bupati Bangka Tarmizi Saat mengharapkan dukung seluruh masyarakat kabupaten Bangka dengan keberagaman agama, suku, budaya dapat menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga pelaksanaan pembangunan di kabupaten Bangka dan kehidupan masyarakat yang damai didukung pula dengan konsdisi lingkungan yang tertib dan aman.

(Rustian Al Ansori/ Release Humas Bangka)

Taman Bintang Samudra, Langkah Kecil Melestarikan Lingkungan Hidup

Laporan Wartawan Bangka Pos, Nurhayati

BANGKAPOS.COM,BANGKA–Ketua Pembina Yayasan Bangka Argo Lestari Eddijanto Harlijanto mengatakan keberadaan Taman Bintang Samudra ini menjadi langkah kecil untuk melestarikan lingkungan hidup dengan bersama-sama menyatukan seluruh elemen Bangka Belitung dan nasional yang  bersedia bekerja bersama,memberikan donasi dalam segala bentuknya sehingga Taman Samudra ini bisa terwujud.

“Taman Bintang Samudra ini diharapkan menjadi  lilin semangat kita dalam melestarikan alam lingkungan kita sekaligus tempat doa, ziarah dan rekreasi. Sekecil apa pun kerusakan ekologis yang kita timbulkan kita dipanggil untuk mengakui  kontribusi kita, kecil atau besar, terhadap luka-luka dan kerusakan alam ciptaan dan marilah kita merawat serta menjadikannya wisata religi,” ajak Eddijanto pada acara ground breaking Taman Bintang Samudra, Rabu (15/8/2018) di Pantai Rebo.

Ia memberikan apresiasi khusus perlu   kepada pemerintah provinsi  dan kabupaten yang telah memberikan kemudahan ijin dan fasilitas lainnya.

Dia juga berterima kasih kepada hirarki gereja,  uskup, para Pastor serta seluruh umat yang berpartisipasi aktif dalam pembangunan Taman Bintang Samudra.(*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Taman Bintang Samudra, Langkah Kecil Melestarikan Lingkungan Hidup, http://bangka.tribunnews.com/2018/08/15/taman-bintang-samudra-langkah-kecil-melestarikan-lingkungan-hidup.
Penulis: nurhayati
Editor: Iwan Satriawan

 

Taman Bintang Samudra Wujudkan Wisata Religi di KEK Pantai Timur Sungailiat

Laporan Wartawan Bangka Pos Nurhayati

 

BANGKAPOS.COM,BANGKA–Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Pemerintah Kabupaten mendukung berdirinya Taman Bintang Samudra yang diprakarsai Yayasan Bangka Argo Lestari dimana dilakukan ground breaking berada di lokasi yang sangat indah di Pantai Rebo antara Puri Tri Agung dan Pagoda Nusantara.

Peresmian Ground Breaking Taman Bintang Samudra, Rabu (15/8/2018) ini ditandai dengan peletakan batu pertama, pelepasan burung dan penanaman pohon oleh Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah bersama Bupati Bangka Tarmizi Saat, Ketua Pembina Yayasan Bangka Argo Lestari Eddijanto Harlijanto, Ketua Yayasan Bangka Argo Lestari Thomas Jusman, Uskup Pangkalpinang Mgr Dr Adrianus Sunarko OFM dan undangan lainnya.

Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah menilai keberadaan Taman Bintang Samudra menunjukan terjadinya harmonisasi antara masyarakat dan pemerintah.

Untuk itu pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi kepada putra-putri Babel yang terus membangun kreatifitas dan kreasinya menjadi karya yang berharga.

“Taman Bintang Samudra pada saat ini pada tataran ground breaking, tapi besok atau lusa dia menjadi nyata hadir di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ungkap Abdul Fatah .

Diakuinya, sebelumnya Babel sangat tergantung pada sektor tambang tetapi sekarang mulai bergeser ke sektor pertanian dan perkebunan, perikanan dan kelautan serta kepariwisataan.

Dimana sektor pariwisata berkembang dengan pesat khususnya di Pulau Belitung yang telah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang.

Pada tahun 2018 infrastruktur yang menghubungkan antara utara dan selatan di Pulau Belitung sedang dibangun yang menelan biaya sebesae Rp 78 milyar dan disediakan khusus untuk infrastruktur KEK Pariwisata Tanjung Kelayang dengan total investasi menelan dana senilai Rp 266 milyar selama tiga tahun.

“Bagaimanakah dengan Pulau Bangka tertinggalkah? saya katakan tidak, salah satunya disini langkah yang kita lakukan bersama Pak Thomas dan Pak Johan kami membahas bersama-sama kawasan pariwisata yakni Tanjung Gunung dan Pantai Timur Sungailiat ini juga akan menjadi kawasan pariwisata. Oleh karena itu ground breaking Taman Bintang Samudra pada hari ini satu kesatuan kawasan ekonomi khusus pariwisata Sungailiat,” jelas Fatah.

Menurutnya, pada bulan Juli 2018 lalu pihaknya memfinalisasi dua kawasan tersebut dengan Dewan KEK Nasional di Jakarta tetapi ada dua langkah yang harus diselesaikan pertama membuat nota agreement konsorsium KEK Pantai Timur Sungailiat dan dan izin lokasi di Tanjung Gunung.

Apabila kedua persyaratan tersebut dipenuhi maka pada bulan September 2018 nanti dua kawasan ekonomi khusus yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut akan dibahas bersama-sama antar menteri untuk persetujuan menjadi kawasan wisata baru di Tanjung Gunung dan Pantai Timur Sungailiat.

“Ground breaking Taman Bintang Samudra yang pada hari ini akan kita letakkan batu pertamanya ada sisi-sisi menarik dibandingkan calon KEK yang ada di Tanjung Gunung dan KEK yang ada di Belitung. Disini ada kelebihannya yakni Taman Bintang Samudra menjadi wisata religi yang berkomitmen melestarikan lingkungan alam dan harmoni dalam kebhinekaan,” ungkap Abdul Fatah.

Apalagi konsep Taman Bintang Samudra yakni 70 persen taman terbuka dan 30 persen wisata religi khatolik dengan konsep arsitektur yang memberdayakan unsur alam.

Oleh karena itu dia berharap Taman bintang Samudra menjadi wisata religi yang menasional dan bisa mendunia.(*)

 

Sumber: bangkapos.com

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Taman Bintang Samudra Wujudkan Wisata Religi di KEK Pantai Timur Sungailiat, http://bangka.tribunnews.com/2018/08/15/taman-bintang-samudra-wujudkan-wisata-religi-di-kek-pantai-timur-sungailiat.
Penulis: nurhayati
Editor: zulkodri

 

Pacu Pembangunan Wisata Religi Taman Bintang Samudera, Erzaldi Perkuat KEK Sungailiat

ARAHAN GUBERNUR: Gubernur H Erzaldi Rosman memimpin langsung Rapat Koordinasi Pembangunan Taman Bintang Samudra antara Pemprov Babel, Pemkab Bangka dan Panitia Pembangunan Taman Bintang Samudra di Lokasi TBS, di Pantai Rebo, Sungailiat, Bangka, Kamis, 14 Desember 2017

SUNGAILIAT, RADAR BANGKA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan, menyambut baik pengembangan wisata religi Taman Bintang Samudera (TBS) yang dipusatkan di Pantai Timur Sungailiat, Bangka.

Erzaldi menegaskan, pembangunan wisata religi yang ada di Sungailiat diharap mampu meningkatkan pariwisata yang ada di Bangka Belitung karena kawasan tersebut juga termasuk dalam masterplan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sungailiat. Politikus Partai Gerindra itu menegaskan, pembangunan wisata religi tersebut juga akan mendukung dan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Erzaldi juga mengatakan, kawasan religi ini mampu menyerap para pekerja dan meningkatkan pariwisata di Bangka Belitung karena tidak jauh dari lokasi Taman Bintang Samudera akan dibangun lokasi lainnya yang merupakan bagian dari masterplan KEK Sungailiat yang didalamnya terdapat lokasi balai pertemuan, hotel dan penginapan, lapangan golf bertaraf internasional, desa wisata dan lain sebagainya.

“Untuk akses jalan, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Kami fokuskan untuk melakukan pelebaran jalan disertai pengadaan jaringan listrik. Doakan segera terlaksana, mohon dukungannya ya,”kata Gubernur Erzaldi, kemarin.

Sementara itu, Gregorius Supie Prinsipal Arsitek juga design Arsitektur TBS menjelaskan kawasan Taman Bintang Samudera bagian dari Kawasan KEK Sungailiat yang ada di Pantai Timur. “Kawasan Taman Bintang Samudera merupakan satu bagian dari Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus Pantai Timur,” tegas Supie.

Selanjutnya, kata Supie, pembangunan Taman Bintang Samudra memiliki ikon yang cukup unik dari segi religinya, sehingga kawasan ini akan di setting menjadi wilayah yang jauh dari kegiatan yang hingar bingar juga terdapat didalamnya ikon seni yang unik, memiliki sejarah keagamaan.

“Disini akan dibangun religion space yang dimana didalamnya terdapat keberagaman agama yang ada di Bangka Belitung,” jelas Supie.

Supie juga menjelaskan, disitu akan dibangun restoran khas bangka, guest house buat para pengunjung yang menginap, serta dibangun beberapa fasilitas pendukung lainnya.

“Harapan kami, kawasan ini bisa mendatangkan wisatawan domestik ataupun mancanegara yang berkunjung ke Bangka Belitung,” harapnya.(Dik/rel)

 

Gubernur Babel Kembangkan Wisata Religi Taman Samudera

“Adanya wisata religi ini dapat memajukan pariwisata, karena wisata ini pasti menarik jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Babel,”

Gubernur Babel H Erzaldi Rosman

 

Pangkalpinang  (Antara Babel) – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengembangkan wisata religi Taman Samudera di pantai timur Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Bangka, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah itu.

“Adanya wisata religi ini dapat memajukan pariwisata, karena wisata ini pasti menarik jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Babel,” kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan pengembangan wisata religi juga dapat menyerap tenaga kerja, karena di kawasan wisata religi akan banyak pembangunan fasilitas wisata seperti perhotelan, balai pertemuan, lapangan olah raga golf yang bertaraf internasional serta desa wisata.

“Wisata religi berada dalam masterplan KEK Bangka. Maka akan banyak pembangunan di sana sehingga dapat menampung banyak tenaga kerja,” ujarnya.

Menurut Erzaldi, Pemprov Babel juga akan membangun akses jalan, transportasi dan pengadaan jaringan listrik untuk menunjang kawasan wisata tersebut.

“Kita akan segera membangun akses jalan dan listrik untuk kawasan wisata ini. Kita targetkan tahun depan ini sudah terlaksana,” ujarnya.

Design Arsitektur Wiata Religi Taman Bintang Samudera, Gregorius Supie menambahkan, wisata religi Taman Bintang Samudera memiliki ikon yang unik karena ada beragam ikon seni yang unik didalamnya serta ada bangunan religion space dimana terdapat gambaran keberagaman agama yang ada di Babel.

“Di kawasan tersebut juga membangun restoran khas Bangka, guest house buat para pengunjung yang menginap, serta beberapa fasilitas pendukung yang mampu menarik wisatawan,” ujarnya.

 

Pewarta : Elza Elvia
Editor: Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA 2017