Laporan Wartawan Bangka Pos Nurhayati
BANGKAPOS.COM,BANGKA–Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Pemerintah Kabupaten mendukung berdirinya Taman Bintang Samudra yang diprakarsai Yayasan Bangka Argo Lestari dimana dilakukan ground breaking berada di lokasi yang sangat indah di Pantai Rebo antara Puri Tri Agung dan Pagoda Nusantara.
Peresmian Ground Breaking Taman Bintang Samudra, Rabu (15/8/2018) ini ditandai dengan peletakan batu pertama, pelepasan burung dan penanaman pohon oleh Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah bersama Bupati Bangka Tarmizi Saat, Ketua Pembina Yayasan Bangka Argo Lestari Eddijanto Harlijanto, Ketua Yayasan Bangka Argo Lestari Thomas Jusman, Uskup Pangkalpinang Mgr Dr Adrianus Sunarko OFM dan undangan lainnya.
Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah menilai keberadaan Taman Bintang Samudra menunjukan terjadinya harmonisasi antara masyarakat dan pemerintah.
Untuk itu pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi kepada putra-putri Babel yang terus membangun kreatifitas dan kreasinya menjadi karya yang berharga.
“Taman Bintang Samudra pada saat ini pada tataran ground breaking, tapi besok atau lusa dia menjadi nyata hadir di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ungkap Abdul Fatah .
Diakuinya, sebelumnya Babel sangat tergantung pada sektor tambang tetapi sekarang mulai bergeser ke sektor pertanian dan perkebunan, perikanan dan kelautan serta kepariwisataan.
Dimana sektor pariwisata berkembang dengan pesat khususnya di Pulau Belitung yang telah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang.
Pada tahun 2018 infrastruktur yang menghubungkan antara utara dan selatan di Pulau Belitung sedang dibangun yang menelan biaya sebesae Rp 78 milyar dan disediakan khusus untuk infrastruktur KEK Pariwisata Tanjung Kelayang dengan total investasi menelan dana senilai Rp 266 milyar selama tiga tahun.
“Bagaimanakah dengan Pulau Bangka tertinggalkah? saya katakan tidak, salah satunya disini langkah yang kita lakukan bersama Pak Thomas dan Pak Johan kami membahas bersama-sama kawasan pariwisata yakni Tanjung Gunung dan Pantai Timur Sungailiat ini juga akan menjadi kawasan pariwisata. Oleh karena itu ground breaking Taman Bintang Samudra pada hari ini satu kesatuan kawasan ekonomi khusus pariwisata Sungailiat,” jelas Fatah.
Menurutnya, pada bulan Juli 2018 lalu pihaknya memfinalisasi dua kawasan tersebut dengan Dewan KEK Nasional di Jakarta tetapi ada dua langkah yang harus diselesaikan pertama membuat nota agreement konsorsium KEK Pantai Timur Sungailiat dan dan izin lokasi di Tanjung Gunung.
Apabila kedua persyaratan tersebut dipenuhi maka pada bulan September 2018 nanti dua kawasan ekonomi khusus yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut akan dibahas bersama-sama antar menteri untuk persetujuan menjadi kawasan wisata baru di Tanjung Gunung dan Pantai Timur Sungailiat.
“Ground breaking Taman Bintang Samudra yang pada hari ini akan kita letakkan batu pertamanya ada sisi-sisi menarik dibandingkan calon KEK yang ada di Tanjung Gunung dan KEK yang ada di Belitung. Disini ada kelebihannya yakni Taman Bintang Samudra menjadi wisata religi yang berkomitmen melestarikan lingkungan alam dan harmoni dalam kebhinekaan,” ungkap Abdul Fatah.
Apalagi konsep Taman Bintang Samudra yakni 70 persen taman terbuka dan 30 persen wisata religi khatolik dengan konsep arsitektur yang memberdayakan unsur alam.
Oleh karena itu dia berharap Taman bintang Samudra menjadi wisata religi yang menasional dan bisa mendunia.(*)
Sumber: bangkapos.com
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Taman Bintang Samudra Wujudkan Wisata Religi di KEK Pantai Timur Sungailiat, http://bangka.tribunnews.com/2018/08/15/taman-bintang-samudra-wujudkan-wisata-religi-di-kek-pantai-timur-sungailiat.
Penulis: nurhayati
Editor: zulkodri