Oleh: Agus Ismunarno
Wartawan LASPELA Media Group
Angin sepoi berhembus di tepi pantai
Di batu besar Amoy cion duduk termangu
TBS jadi wisata religi Negeri Serumpun Sebalai Semoga sukses, kami mohonkan doa dan restu
ITULAH pantun permohonan doa restu Ground Breaking Taman Bintang Samudra yang disampaikan Ketua Pembina TBS Eddijanto Harlijanto. Ground Breaking TBS, kata Eddijanto, mengingatkan pada Ensiklik Paus Fransiskus “LAUDATO SI”, mi’ Signore’. Terpujilah Engkau, Tuhanku”.
Dalam nyanyian yang indah ini, Santo Fransiskus dari Assisi mengingatkan pada lingkungan hidup yang merupakan “RUMAH KITA BERSAMA” yang selalu menyambut manusia dengan tangan terbuka.
“Kini, lingkungan hidup kita menjerit karena segala kerusakan yang telah kita timpakan padanya,” ungkap Eddijanto yang mengalami lingkungan hidup yang masih asri di masa kecilnya di Sungailiat.
“Marilah kita tidak mengutuki kegelapan kerusakan alam, namun marilah kita menyalakan lilin dan mulai memperbaiki situasi,” ajak Eddiijanto.
Kemudian Eddijanto memberi kesaksian saat ia tergerak untuk berbakti untuk negeri kelahirannya.
“Saya terharu pada Bapak dan Ibu Markun yang rela tanahnya dipersembahkan untuk pembangunan TBS. Mereka berkata, silakan dipakai kalau untuk sosial,” ungkap Eddijanto sambil memeluk dan menciumi Pak Markun dan Ibu Markun yang memungkinkan TBS dbangun.
Taman Bintang Samudra ini diharapkan menjadi lilin semangat kita dalam melestarikan alam lingkungan kita sekaligus tempat doa, ziarah dan rekreasi.
“Sekecil apa pun kerusakan ekologis yang kita timbulkan kita dipanggil untuk member kontribusi kita, kecil atau besar, terhadap lukaluka dan kerusakan alam ciptaan dan marilah kita merawat serta menjadikannya wisata religi,” ajak Eddijanto.
Ia juga berharap semoga TBS yang merupakan gerakan ekologis ini berdampak pada gerakan ekonomi pariwisata. Bekerja Bersama Ketua Yayasan Bangka Argo Lestari/TBS Ir Thomas Jusman MM mengatakan TBS Ingin menghadirkan destinasi wisata religi yang punya daya ungkit nasional bahkan global karena itu harus Ikonik dan berkelanjutan.
“Visi ini bagian dari grandstrategi kawasan mewujudkan bukit doa yang akan menjadi simbol toleransi dan keberagaman yang harmoni, melengkapi Puri Agung yang ebih dulu terbangun.
“Harapannya segera terwujud tempat wisata religi untuk Hindu dan Islam,” kata Thomas.
Tema “Bekerjasama Bersama Melestarikan Alam, Menguatkan Harmoni dan Mewujudkan Destinasi wisata” merupakan Misi TBS
Mengutip Bunda Theresa I am Just A little pencil in the Hand of writing God WHO Is sending Love letter to the world, Thomas Jusman mengajak menyampaikan pesan pesan cinta kedamaian kepada dunia.
TBS Pelestari Alam
Uskup Pangkalpinang Mgr Dr Adrianus Sunarko OFM mengaku bahagia ketika Yayasan atau Panitia ketika membangun TBS sekaku dikaitkan dengan dua faktor.
“TBS selalu mengaitkan relasi Tuhan, makna buat sesama dan pelestarian alam,” kata Mgr Adrianus. Beriman kepada Tuhan, tandas Mgr Adrianus, memang harus nyata dan relevan dalam relasi dengan masyarakat. (*)